Perjalanan Jauh Rosetta dan Philae Untuk Meneliti Komet
Posted by Ainur Ridho
on 11/15/2014 09:05:00 PM
Apa yang jadi kunci kehidupan di Bumi?
Air… Tapi darimanakah air itu berasal? Pertanyaan yang membawa manusia
pada pencarian berkepanjangan sampai pada suatu waktu manusia pun
mengarahkan pencariannya pada komet.
Bongkahan debu, es, molekul kompleks yang jadi sisa dari kelahiran
alam semesta! Komet, bongkahan angkasa yang sangat kecil ini menyimpan
misteri keberadaan awal air yang muncul di Bumi. Ia jugalah yang
menyimpan misteri lahirnya kehidupan di Bumi! Kini, komet menjadi
pembawa pesan dari masa lalu untuk menceritakan kisah sejarah nan apik
yang membentuk planet-planet di sekeliling Matahari.
Tapi….. komet tak bisa hanya dipelajari kala ia sedang mendekati
Matahari. Sudah saatnya komet dipelajari dari dekat. Caranya? Datangi
komet!
Misi ambisius dipersiapkan! Tujuh komet berhasil disambangi lewat
terbang lintas lewat misi yang dijalankan badan antariksa, Amerika,
Eropa maupun Jepang. Di tahun 2005, misi Deep Impact milik NASA berhasil
menabrak komet 9P/Tempel untuk mengetahui debu seperti apa yang
terkandung di dalam bongkahan tersebut.
Satu tahun sebelumnya, sebuah misi lain diluncurkan oleh Badan
Antariksa Eropa. Misi ambisius untuk mengungkap cerita dari benda kecil
dalam Tata Surya. Misi untuk mendarat di sebuah komet bernama Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Rosetta! Nama misi yang diambil dari Batu Rosetta, tablet batu kuno
yang memungkinkan kita bisa membaca huruf hieroglif Mesir kuno.
Layaknya Batu Rosetta, misi milik Badan Antariksa Eropa ini akan
menghantar manusia untuk membaca kisah awal mula Bumi, rumah kita. Dalam
waktu kurang dari 24 jam, Rosetta akan melepaskan pendarat Philae yang
dibawanya untuk mendarat di komet 67P dan mungkin saja, catatan sejarah
perjalanan Tata Surya dan juga planet-planet di dalamnya harus
dituliskan kembali.
Rosetta, misi ambisius ini dimulai dari mimpi yang kemudian
dilaksanakan dan diwujudkan dan manusia pun akan kembali bermimpi yang
lebih besar can coba mewujudkannya. Perjalanan mimpi itu bukan
perjalanan sekejap yang tanpa kegagalan. Catatan misi terbang lintas ke
komet juga dihiasi dengan kegagalan. Tercatat ada Suisei, Deep Space 1
dan Contour yang pernah mengalami kegagalan. Rosetta pun pada awalnya
dibuat untuk menyambangi komet 46P/Wirtanen di tahun 2011 dan
diluncurkan setahun lebih awal di tahun 2003. Tapi misi itu kemudian
ditunda karena masalah pada roket Ariane dan target baru pun dicari.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada akhirnya menjadi tujuan akhir dari
Rosetta.
Perjalanan panjang pun dimulai di tahun 2004. Satu dekade telah
dilalui oleh Rosetta dalam mengarungi Tata Surya. Tak sendiri, ia
membawa sang pendarat Philae bersamanya. Pendarat yang diambil namanya
dari nama pulau Philae di sungai Nil, dimana sebuah tugu dengan tulisan
Yunani dan Mesir ditemukan. Pendarat Philae inilah yang akan menjadi
tugu baru di komet 67P dan mengungkap sejarah masa lalu Tata Surya.
Perjalanan Panjang
Mimpi yang hebat butuh usaha yang sangat keras. Tidak ada mimpi yang
bisa dicapai dengan membalikkan telapak tangan. Karena ini bukan sulap.
Perjalanan Rosetta yang ambisius ini pun demikian. Tidak ada satu pun
pesawat yang bisa langsung mengantarkan Rosetta ke komet 67P. Perjalanan
panjang itu membawa Rosetta memiliki rute bak bola biliar kosmik yang
bergulir di bagian dalam Tata Surya. Dalam perjalanannya Rosetta harus
empat kali memutari Matahari untuk bisa menyamai arah dan kecepatan
komet 67P. Ia juga dua kali mengunjungi asteroid, satu kali terbang
lintas dekat Mars dan tiga kali terbang lintas dengan Bumi. Hasil dari
terbang lintas memberikan kecepatan yang cukup bagi Rosetta untuk
melanjutkan perjalanannya menuju komet 67P. Komet ini memang tergolong
dekat hanya 518 juta km atau masih berada di area sabuk asteroid. Tapi
tak berarti perjalanan menuju komet bisa mulus. Dan dengan bahan bakar
tenaga surya, maka semakin jauh Rosetta dari Matahari maka ia pun harus
menghemat tenaga. Pada akhirnya Rosetta masuk dalam masa tidur
panjangnya dari Mei 2011.
Bulan Januari 2014, Rosetta pun bangun dari tidurnya
selama 2,5 tahun dan siap menjelajah target utamanya, komet
67P/Churyumov-Gerasimenko setelah menempuh perjalanan lebih dari 800
juta km. Perjalanan yang sangat panjang!
Kini, Rosetta mendekati komet 67P,
mulai dari jarak 100 km dari inti komet yang berhasil ia capai pada
tanggal 6 Agustus 2014 dan kemudian bermanuver menuju orbit yang lebih
rendah. Rosetta mendekati komet 67P dari jarak 100 km menjadi 50 km dan
kemudian ia bermanuver ke jarak 30 km sampai dengan 10 km ketika ia siap
mendaratkan Philae. Dalam perjalanannya mendekati komet 67P, Rosetta
juga sekaligus memetakan permukaan inti komet Churyumov-Gerasimenko dan
mencari 5 lokasi yang cocok untuk pendaratannya.
Pada akhirnya lokasi pendaratan Philae pun ditentukan di situs J
yang disinyalir tidak curam, hanya terdapat sedikit bongkahan, dan
mendapatkan cukup sinar matahari untuk sumber tenaga Philae. Situs J pun
kemudian diberi nama resmi Agilkia.
Lokasi
utama pendaratan Philae di komet 67P/Churyumov-Garasimenko. Kredit:
ESA/Rosetta/MPS for OSIRIS Team MPS/UPD/LAM/IAA/SSO/INTA/UPM/DASP/IDA
Agilkia sendiri diambil dari nama pulau Agilkia di sungai Nil dimana
kuil Isis yang terkenal berada. Kuil Isis ini pada awalnya berada di
pulau Philae, namun ketika pulau tersebut banjir maka kuil pun dipindah
di Agilkia.
Rosetta akan melepas Philae untuk mendarat pada tanggal 12 November
2014 jam 16:35 WIB pada jarak 22,5 km dari inti komet. Dan pendaratan
Philae akan memakan waktu 7 jam dari saat ia dilepaskan dari wahana
utama, Rosetta.
Selama proses pendaratan, Philae tak akan berdiam diri. Ia akan
memotret dan melakukan percobaan, mengambil contoh debu, gas dan plasma
dari lingkungan sekitar komet. Tak lupa Philae juga akan mengambil foto
dari Rosetta setelah mereka berpisah dan tentunya foto-foto dari
permukaan komet. Setelah tiba di permukaan, Philae tak kan berhenti
memotret. Kali ini akan memotret pemandangan di sekelilingnya dan
semuanya akan dikirimkan ke Bumi. Yang pasti para astronom di Bumi tak
kan langsung menerima hasil fotonya karena, Philae membutuhkan waktu 28
menit 20 detik. Dan Philae ini akan langsung bekerja! Sejam setelah
mendarat, ia akan mulai melakukan serangkaian percobaan ilmiah dari
permukaan komet. Tapi, berapa lama Philae bertahan akan sangat
bergantung dengan batere yang memberikan tenaga padanya. Jika batere
melemah, maka pelru pengisian ulang.
Setelah itu Philae akan menetap di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko
dan di bulan Maret 2015, bersama-sama sang komet bergerak melintasi Bumi
mendekati Matahari kala komet 67P menuju titik terdekatnya dengan
Matahari. Dan ketika komet 67P semakin mendekati Matahari, temperatur
Philae akan mencapai titik tertinggi sehingga ia pun akan mengakhiri
misi ilmiahnya di komet 67P.
Meskipun Philae akan berakhir di bulan Maret 2015, orbiter Rosetta
akan meneruskan perjalanannya sedikit lebih lama. Rosetta akan menemani
komet 67P menuju Matahari dan ia akan menjadi saksi hidup peningkatan
aktivitas komet saat mendekati Matahari. Saat ketika komt melepaskan
materinya ratusan kilogram per detik.
sampai ia berada pada titik terdekatnya dengan Matahari di bulan
Agustus 2015, sebelum mereka kemudian kembali bergerak menuju area
terluar Tata Surya. Misi akan berakhir bulan Desember 2015, saat Rosetta
sekali lagi berpapasan dekat dengan Bumi.
Misi Ilmiah
Misi super ambisius di abad ini tersebut akan membawa manusia untuk mempelajari evolusi komet sejak awal terbentuknya Tata Surya, sekaligus menemukan jawaban darimana asal muasal air di Bumi serta kehidupan yang ada di planet ketiga di Tata Surya ini.
Misi super ambisius di abad ini tersebut akan membawa manusia untuk mempelajari evolusi komet sejak awal terbentuknya Tata Surya, sekaligus menemukan jawaban darimana asal muasal air di Bumi serta kehidupan yang ada di planet ketiga di Tata Surya ini.
Dalam misinya, Philae akan mengirimkan foto resolusi tinggi dari
komet 67P disertai sifat dan karakteristik es dan kerak organik yang ada
di komet tersebut. Rosetta dan Philae juga akan memperlihatkan cara
kerja komet dengan cara yang berbeda. Bukan dari kejauhan atau dari
materi yang berserakan setelah ditabrak. Philae akan berada di komet itu
untuk memperlihatkan secara langsung bagaimana komet 67P terbentuk dan
berevolusi ketika ia berinteraksi dengan Matahari. Ia juga akan menjadi
pendongeng ilmiah yang menceritakan materi penyusun komet di permukaan
maupun di inti komet. Apakah yang menjadi perbedaannya? Dan apakah
ketersediaan gas dan es di komet akan habis ketika mendekati Matahari
ataukah justru komet punya cara tersendiri untuk menyimpan ketersediaan
gas dan es bagi keberlangsungan dirinya?
Komet merupakan sisa-sisa materi yang terbentuk di area yang sangat
dingin di Tata Surya. Karena terbentuk dari materi sisa maka tentunya ia
tidak sebesar planet. Ukurannya sangat kecil. Akan tetapi keberadaannya
yang jauh dari Matahari menjadikan komet sebagai relik bersejarah di
Tata Surya yang bisa menceritakan kembali masa lalu sistem yang
mengitari Matahari tersebut.
Materi yang terkandung di dalam komet dipercaya masih tetap sama
seperti masa awal pembentukan Tata Surya. Dengan demikian, jika kita
mengetahui apa yang dikandung oleh komet, maka bak arkeolog, kita bisa
menelusuri kembali masa lalu Tata Surya dan menemukan dari mana
kehidupan di Bumi bisa dimulai. Komet, yang dominan dengan es tersebut
diyakini menjadi penghantar air dan senyawa organik yang menjadi bahan
dasar untuk membangun protein dan senyawa pembentuk kehidupan di Bumi.
Philae dan Rosetta akan menjadi arkeolog yang menelusuri relik beku
pembentukan Tata Surya di komet 67P dan menceritakan pada penghuni Bumi
seperti apa komposisi komet yang pada suatu masa telah memberi
sumbangsih terbesar bagi Bumi. Kehidupan!
Rosetta bukanlah akhir, melainkan awal dari misi ambisius lainnya
untuk menjelajah luar angkasa sekaligus menyingkap cerita masa lalu
pembentukan planet – planet di Tata Surya maupun kisah lainnya di alam
semesta. Pengetahuan yang diperoleh manusia akan terus bertambah seiring
dengan pencapaian mimpi-mimpi lainnya.
Hari ini, dunia akan mencatat sejarah pendaratan Philae di komet
67P/Churyumov-Gerasimenko sekaligus babak baru perjalanan misi komet.
0 komentar:
Posting Komentar